MY CAR

1:44 PM / Posted by ciprat / comments (0)


its my car

Linus T "GPL2 Lebih baik dari GPL3"

8:01 AM / Posted by ciprat / comments (0)

Sang pencipta Linux, Linus Torvalds, dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan oleh Linux Foundation baru - baru ini, menekankan bahwa GNU General Public License (GPL) versi 2 masih lebih cocok untuk kernel Linux ketimbang versi 3 yang lebih baru.

“Saya akan memilih lisensi yang paling tepat dengan apa yang saya kerjakan. Dan untuk saat ini, versi 2 adalah yang paling cocok untuk apa yang saya pikir kami ingin lakukan lebih, lebih baik dari versi 3″, ungkap Torvalds.

Sebagai dasar, GPL 2 bertindak sebagai lisensi tunggal yang membawahi seluruh bagian besar dari source code kernel. Apabila versi 3 digunakan, maka Versi 3 akan membagi dasar ini menjadi 2 bagian. Sebagian mengikuti versi 2, dan yang lainnya mengikuti versi 3 atau yang lebih baru. Versi 3 akan berguna apabila seluruh kode eksternal yang kami rasa penting seluruhnya (menerima) dilisensikan dibawah versi 3, ujar Torvalds. Seperti diketahui, source code kernel tidaklah hanya ditulis oleh Linus Torvalds sendirian. Namun merupakan kontribusi dari para pengembang lainnya yang tersebar di seluruh dunia. Tentunya pemegang hak cipta atas kontribusi kode ini adalah masing masing kontributor.

Dia menambahkan, dia tidak dapat merubah lisensi yang ada seketika saja menurut kehendaknya. “Maksudku, karena aku telah menerima kode (untuk kernel ini) selama lebih dari 15 tahun dari orang - orang yang menerima pilihanku karena memilih lisensi versi 2. ”

Dalam wawancara tersebut, Linus juga ditanya mengapa pengembangan Linux banyak terpusat di Amerika Utara dan Eropa, padahal Linux kini telah menjangkau seluruh dunia. Torvalds menjawab, dengan mengatakan bahwa para developer cenderung berasal dari negara-negara yang memiliki akses internet padat. Meskipun China dan India memiliki banyak penduduk, namun mereka memiliki permasalahan pada akses Internet mereka. Bahasa dan budaya juga menjadi masalah. Contoh untuk kendala bahasa, meskipun di beberapa negara Asia memiliki pengguna internet yang besar, dan pendidikan yang baik, mereka tidak berkontribusi banyak pada pengembangan kernel dan proyek open source lainnya, ungkap Torvalds. Amerika Selatan, meskipun mungkin tidak berbicara bahasa Inggris, namun secara budaya mereka lebih dekat dengan Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini membuat perkembangan linux di daerah ini lebih mudah.

Torvalds juga menyebutkan pada awalnya, pengembangan kernel Linux merupakah sebuah hobi. Namun berbeda sejak 4 tahun terakhir ini yang telah menyita penuh waktunya.

mitsubishi EVO

7:51 AM / Posted by ciprat / comments (0)

Mitsubishi Evo7 merupakan sedan 4-pintu yg dapat membuat
Ferrari berpikir untuk pensiun dari dunia balap jalanan.


Tampilannya memang tak jauh berbeda dari sedan 4-pintu pada umumnya, tapi
performanya mampu membuat malu supercar sekalipun.


Dapur pacu sedan 4-wheel drive ini dibekali mesin turbocharged & intercooled
DOHC 2000cc 4 silinder inline.


Meski kapasitas mesinnya cuma 2000cc saja, namun mampu dimodifikasi hingga
menyemburkan tenaga sampai 500HP lebih yg berarti jauh diatas supercar seperti Ferrari 360
Modena. Padahal ukuran mesin Evo7 cuma 2000cc, jauh lebih kecil dibandingkan Ferrari 

yg mengandalkan mesin 3600cc.


Maka dari itu Ferrari beraninya hanya berkutat di Formula1 dan Supercar saja,
karena kalau terjun ke balap jalanan mereka pasti akan dipermalukan habis-habisan oleh
para "pasukan" jepang ber-cc kecil ini.


Jangankan Ferrari berniat membuat sedan jalanan untuk mengalahkan sedan jepang,
bahkan supercar mereka saja dapat dibantai oleh sedan keluarga buatan jepang
.


Disinilah bukti keunggulan bangsa jepang dibanding bangsa
eropa.


Namun kehebatan bangsa jepang itu menimbulkan iri hati di kalangan orang barat yg
menyebabkan penjualan Evo diganjal berbagai regulasi/peraturan.



Orang amerika & eropa menganggap tenaga Evo7 terlalu besar untuk sedan 4-pintu
sehingga penjualannya dilarang dan dianggap illegal.


Ini merupakan bukti keputusaasaan & rasa iri bangsa barat terhadap keunggulan
bangsa jepang.


Sebenarnya Evo6 jauh lebih powerful lagi dibanding Evo7.
Namun handling Evo6 yg terlalu sulit, kopling yg sangat berat, serta suara mesin yg
terlalu kasar membuat Mitsubishi merilis Evo7 yg lebih jinak drpd pendahulunya. Apalagi
penjualan Evo6 sering terganjal oleh regulasi di amerika & eropa.

Jadi Evo7 sebenarnya bukanlah penerus dari Evo6, sebab Evo6 yg notabene lebih
"hardcore" hingga saat ini masih dijual bersamaan dgn Evo7.



Orang yg mengutamakan performa dibanding kenyamanan biasanya lebih memilih Evo6
dibanding Evo7.


Namun adanya regulasi/peraturan di amerika & eropa membuat Evo7 akhirnya lebih
banyak terjual dibanding Evo6.


Dalam kondisi standard, Evo7 sebenarnya sudah mampu
mengeluarkan tenaga sebesar 300HP dan hanya membutuhkan sedikit modifkasi utk membuatnya
mampu menembus angka 500HP. Namun regulasi di amerika dan eropa memaksa pabrikannya utk
mengurangi powernya jadi hanya berkisar 270HP saja, bahkan itupun terkadang masih dianggap
illegal di beberap negara bagian.

Konon pabrikan mobil ini terpaksa menambah bobot sebesar 50kg pada mobil ini utk
mengurangi tenaga & aselerasinya yg terlalu dahsyat, ini jelas kebalikan dari yg
dilakukan produsen mobil lain yg berlomba-lomba mengurangi bobot utk meningkatkan
performa.

Tindakan aneh itu dilakukan Mitsubishi demi menuruti regulasi yg tak lain adalah
akal-akalan dunia barat yg ketakutan supercar mereka dikalahkan oleh sedan jalanan ini.


Namun meski dengan tenaga yg terpaksa dikurangi jadi cuma sebesar 270HP saja, Evo7
ternyata masih sanggup mencapai top speed 260km/jam dengan aselerasi 0-100 dalam waktu
cuma 5 detik saja, yg berarti masih bisa mengalahkan supercar Porsche dan Ferrari.


Bayangkan bila tenaga mobil jepang ini tak dibatasi oleh peraturan, pasti akan
membuat team Ferrari terkencing-kencing di celana mereka.


Bila tak diturunkan performanya, Evo7 mampu mencapai
aselerasi 0-100km/jam hanya dalam kisaran waktu 4 detik yg notabene merupakan aselerasi
kelas supercar berharga milyaran rupiah. Padahal harga sedan jepang yg memiliki fitur
canggih Active Yaw Control ini cuma berada di kisaran 200 -250 juta rupiah.


Meski orang amerika merasa gelisah dengan keunggulan bangsa
jepang di dunia otomotif, namun mereke akhirnya berhasil dipaksa utk mengakui keagungan
& keunggulan bangsa jepang dengan digunakannya Evo7 pada film 2Fast & 2Furious.


Para pecinta movie mungkin baru sekarang menyadari bahwa Mitsubishi Evo adalah
sedan jepang yg cepat, namun pengguna Playstation dari dulu sudah tahu bahwa Evo adalah
mobil jepang yg dahsyat dan setara supercar.



Perlu diingat bahwa salah satu alasan mengapa bangsa jepang
tak membuat supercar bermesin besar, adalah karena sedan keluarga 4-pintu buatan mereka
sudah cukup untuk mengalahkan supercar eropa seperti Ferrari dan Porsche.


ERTL adalah satu-satunya produsen diecast yg memegang lisensi
utk membuat replika mobil-mobil 2Fast&2Furious dalam skala 1:18.

Secara umum, kualitas pembuatan & detail pada diecast seri 2Fast&2Furious lebih
baik dibanding The Fast & The Furious. Ini tak lain karena proses produksi yg lebih
baru.


Diecast Evo7 ini merupakan prioritas utama yg wajib dimiliki
oleh kolektor mobil 2Fast&2Furious. Ini tak lain karena Evo7 adalah kendaran yg
dikendarai oleh Paul Walker si aktor utama.


Selain itu dibanding mobil yg lain, mobil ini lebih tersohor.


Dalam hal kualitas cat yg digunakan pada diecast ini, harus
diakui bahwa ERTL tak pernah menggunakan bahan cat yg sebaik pada diecast buatan Jada
ataupun Autoart. Namun kualitas pengecatan yg dilakukan ERTL jauh lebih bagus dibanding
Jada maupun Maisto. Tidak ada semburan cat yg memudar pada bagian belakang kap mesin
maupun pinggiran lubang pintu. Motif grafis pada body mobil juga bukan berupa sticker,
namun dibuat dari goresan cat yg menyatu dengan cat dasar, jadi jelas tak akan mudah
terkelupas.


Kualitas kaca lampu tergolong baik, ini ditunjukkan dengan
tidak adanya tiang penyangga lampu yg umum nampak pada diecast kacangan. Lampu rem bergaya
altezza dibuat dari plastik transparan yg dibuat cukup baik, tapi sayangnya aksen warna
merah di bagian dalamnya dibuat menggunakan sapuan cat saja.


Lubang-lubang udara pada bumper depan ditutup oleh mesh grill
plastik yg sayangnya tak berlubang-lubang. Namun yg lebih disayangkan lagi adalah lubang
air scoop pada kaop mesin yg efek "mesh grill"-nya hanya dibuat dari motif cat
saja.


Detail di ruang mesin tergolong bagus, yg jelas detailnya
jauh lebih bagus drpd ruang mesin pada diecast buatan Jada.


Pada diecast buatan ERTL ini, bentuk mesin terlihat seperti modul terpisah. Beberapa
komponen mesin seperti kabel busi, selang-selang, dan strutbar juga terlihat sebagai
komponen yg terpisah, sehingga kesannya lebih realistis.


Sektor interior juga digarap dengan bagus, yg jelas lebih
detail drpd interior pada diecast seri The Fast &The Furious yg dibikin lebih duluan.

Mulai dari detail pada panel dashboard hingga detail tachometer yg bertengger di dashboard
semuanya digarap dengan bagus.

Beberapa bagian dashboard diberi aksen warna silver. Bahkan pedal sekalipun tak hanya
diberi sapuan warna silver saja, tapi juga diberi detail alur-alur supya lebih realistis.

Secara umum interior didominasi kombinasi warna two-tone silver dan hitam. Kursi juga
menggunakan corak two-tone ini, tapi sayangnya kesan plastiknya sungguh terasa, selai itu
seatbelt juga hanya terbuat dari kontur permukaan kursi yg diberi aksen warna hitam.


Pintu belakang yg tak bisa dibuka merupakan kekurangan yg
cukup tragis. Biasanya hal seperti ini hanya ada pada diecast kelas kacangan seperti
Maisto, dan tentu saja haram hukumnya bagi diecast kelas menengah ke atas seperti ini.


Namun ERTL tampaknya tak mau bersusah payah untuk membuat pintu belakang yg bisa dibuka.
Seharusnya mereka malu terhadap Autoart yg mampu melaukan hal seperti itu.


Ruang bagasi belakang terkesan sepi dan hanya ada sebuah
tabung NOS. Pada tabung NOS tsb terdapat sticker yg  bahannya tak dapat menempel
dengan baik pada bahan plastik tabung NOS. Tampaknya ERTL terkesan asal-asalan dalam
melakukan hal ini.


Bila anda terbiasa melihat roda pada diecast buatan Jada,
maka roda pada diecast buatan ERTL ini terkesan biasa-biasa saja. Meski demikian ERTL tak
lupa menambahkan discbrake dan caliper. Namun sayangnya discbrakenya tak ikut berputar
bersama roda.


Bagian bawah diecast ini dibuat dengan cukup detail, jauh
lebih detail baik dibanding bagian bawah diecast Jada.

Anda dapat melihat bagian bawah mesin, gearbox, gardan, tabung resonator & muffler
knalpot, dan komponen-komponen suspensi lainnya. Beberapa bagian komponen juga diberi
aksen warna silver & abu-abu tua agar terlihat lebih realistis.



Secara umum dapat disimpulkan bahwa diecast ini merupakan
barang wajib bagi penggemar film 2Fast&2Furious maupun pengagum mobil Mitsubishi Evo7.

Tak dapat dipungkiri bahwa Evo7 adalah mobil yg mampu membuat pemilik Ferrari gelisah di
arena balap jalanan, oleh karena itu replikanya ini dapat menjadi monumen untuk
mengingatkan orang-orang atas keunggulan bangsa jepang atas bangsa eropa & amerika.


 

Cukupnya Richard Stallman

7:44 AM / Posted by ciprat / comments (0)

Masih tentang kata-kata cukup, tahukah Anda riwayat hidup Richard Stallman? Dia masuk Lab Artificial Intelegence MIT tahun 1971. Kerjanya ngoprek Digital PDP-10, hingga menelorkan Emacs tahun 1975. Tahun 80-an ada perpecahan antar hacker di AI Labs, karena masing-masing pengen bikin usaha sendiri. Yang satu didirikan oleh Richard Greenblatt, desainer LISP, dengan nama LMI (Lisp Machine Incorporated), a hacker company. Sementara yang lain mendirikan Symbollics. Stallman merasa terkucil karena nggak ikutan. Karena pusing porting aplikasi yang cocok untuk keduanya, dia putuskan untuk bikin OS sendiri yang bebas.

GNU terbentuk secara formal di Januari 1984, dengan program pertama bison. Daripada memulai dengan Operating System, Stallman memilih untuk membangun aplikasi-aplikasi pelengkapnya dulu. Meskipun berhenti dari MIT dan fokus di GNU, Stallman tetap diperbolehkan memakai komputer dan tidur di kamarnya yang lama di lab AI MIT 545 Tech Square.

Di tahun 1990, dia memperoleh uang dari McArthur Foundation fellowship, $230,000. Ia investasikan uang itu di sebuah mutual fund, sehingga dia dapat hidup selamanya tanpa harus pusing dengan pendapatan. Dia tidak punya mobil. Dia bilang;\”Saya nggak ingin punya rumah. Saya nggak ingin menghabiskan banyak uang. Jika Anda menghabiskan banyak uang, maka Anda akan diperbudak untuk memperoleh banyak uang. Dan uang akan mengontrol hidup Anda\”.

Begitulah. Dia menggambarkan dirinya sebagai orang suci - Saint IGNUcius, dengan jubah dan laptop Toshiba kemana-mana (terutama saat memberikan ceramah). Eric Raymond ngatain Stallman mengidap penyakit Jesus Complex hehehe.. Stallman cuma ketawa. Bahkan Jeremmy Allison, komandannya Samba, pernah mengirim patch gcc kepada Stallman, dan ditolak. Apa Jeremmy bilang? \”Wah rasanya seperti mendapat penolakan dari Tuhan\” hehehe.. Aneh-aneh aja yee.

Moral dari cerita ini adalah… bahwa cukup itu adalah cukup. hehehe.. Cak Nun bilang, manusia yang paling bijaksana adalah manusia yang mengerti apa arti cukup. Atau inget buku Kuliah Tauhid yang aku dapet di pasar senen jaman dulu, kita harus memerdekakan diri dari Tuhan-tuhan temporer. Tuhan ego. Tuhan duit. Tuhan kekuasaan. maap ngelantur.. sengaja hehehe :). Tutup dulu yah.. ngoprek lagi nyoookkk.’

HP CDMA tercanggih saat ini

7:53 AM / Posted by ciprat / comments (0)

Setelah kemunculan Nokia 6255 di awal 2005, satu tahun kemudian muncul penggantinya yaitu Nokia 6265, yang 6 bulan berikutnya digantikan lagi oleh Nokia 6275 di akhir 2006.
Hingga saat ini, Nokia 6275 masih merupakan handphone CDMA tercanggih yang pernah diciptakan umat manusia.

Nokia 6275 menyempurnakan fitur-fitur canggih yang telah dimiliki 6265, dan menggunakan design candy bar yang tentu lebih "bandel" dibanding design slide 6265 yang ringkih dan kerap rewel tersebut.
Jika dibandingkan dengan Nokia 6265, ada 4 penyempurnaan yang telah dimiliki oleh Nokia 6275 :
1. Perbaikan memory external
Memory external MiniSD (6265) diganti dengan MicroSD (6275) yang ukuran fisiknya lebih kecil.
Nokia 6265 hanya mendukung MiniSD dengan kapasitas maximum 1GB, sedangkan Nokia 6275 mendukung MicroSD hingga 2GB.
2. Perbaikan Design
Design slide 6265 yang ringkih diganti dengan design candy bar pada 6275 yang lebih praktis dan bandel.
Banyaknya komplain mengenai matinya layar pada Nokia 6265 yang berhubungan dengan problem pada mekanisme slide, membuat Nokia memutuskan kembali ke design candybar yang lebih disukai karena kepraktisannya.
3. Layar LCD yang lebih tajam
Design yang ramping pada 6275 mengharuskan Nokia untuk memperkecil dimensi layar 6275 menjadi lebih kecil daripada layar 6265, namun resolusi tinggi (240x320) tetap dipertahankan. Hal Ini menjadikan layar 6275 seolah terlihat lebih tajam tampilannya dibanding layar 6265.
4. Peningkatan kualitas kamera
Sekalipun 6275 juga mengandalkan kamera 2MP, sama seperti 6265, namun kualitas foto pada 6275 lebih baik dibanding 6265 terutama pada kondisi indoor atau kurang cahaya.
5. Penambahan GPS
Penambahan fitur GPS pada 6275 yang tidak ada pada Nokia 6265
6. Perbaikan harga
Harga jual 6275 lebih terjangkau (murah) dibanding 6265.

Kemunculan 6265 mematahkan anggapan klasik bahwa "ada harga ada rupa". Sebab Nokia 6275 yg dibekali fitur lebih lengkap, lebih kuat, dan lebih sempurna ternyata dijual dengan harga yang malah jauh lebih murah dibanding Nokia 6265.
Hal ini pulalah yang menyebabkan harga bekas Nokia 6265 jatuh secara drastis, bahkan masih dibawah harga bekas Nokia 6275.

Perlu diingat bahwa "ada harga ada rupa" adalah semboyan bisnis pedagang kaki lima yang tidak berlaku di bisnis barang teknologi. Di dunia IT sering terjadi barang-barang yang lebih canggih, lebih bagus, dan lebih lengkap fiturnya dijual dengan harga jauh lebih murah daripada barang yang lebih kuno & jelek.
Jadi bila anda mendengar pedagang handphone yang masih saja berujar "ada harga ada rupa", berarti mereka pedagang yang bermental tukang sayur.
Jaman sekarang, konsumen barang-barang teknologi selalu ingin barang tercanggih namun dengan harga termurah. Keinginan tersebut dikabulkan oleh Nokia dengan meluncurkan handphone CDMA tercanggih & termurah di muka bumi, yaitu Nokia 6275i.

Sebagai handphone CDMA, Nokia 6275 jelas memenuhi kebutuhan konsumen teknologi jaman sekarang yang ingin tampil secanggih & sekeren mungkin namun dengan biaya sehemat mungkin. Dengan tarif pulsa CDMA yang cuma Rp.19/menit (StarOne), maka anda bisa telpon berlama-lama dengan penuh kebanggaan karena di telinga anda tertempel sosok handphone CDMA tipe tercanggih, dan bukan tipe handphone CDMA seperti yang digunakan oleh tukang sayur dan pembantu.
Oleh karena itu, bila anda menganggap status anda berbeda dengan pembantu dan tukang sayur, sebaiknya anda tidak menggunakan handphone CDMA kelas low-end yang sama seperti milik mereka.

Harus diakui bahwa di indonesia, berlaku sebuah persepsi unik yaitu status sosial seseorang seolah diukur dari handphone yang dipakai. Realita yang konyol memang, namun ironisnya cukup banyak juga orang yang membeli handphone CDMA tipe termurah hanya karena uangnya telah terpakai untuk beli handphone GSM termahal.
Padahal dalam realita sehari-hari, karena tarif CDMA yang murah itu, maka justru handphone CDMA murahan mereka yang akan lebih sering berdering dan tampil di depan publik. Mengingat di indonesia status sosial seseorang dilihat dari jenis handphone yang dipakai, berarti semakin sering pula status sosial mereka direndahkan orang akibat terlalu sering terlihat ngobrol dengan menggunakan handphone CDMA murahan.

Jatuhnya status sosial, tentu tidak akan terjadi bila anda menggunakan handphone CDMA yang canggih. Dengan Nokia 6275, anda yang mengutamakan gengsi tak perlu lagi khawatir "kehilangan status" ketika harus mengeluarkannya dari saku anda untuk menerima telpon. Anda kini juga tak perlu lagi harus malu-malu menutupi wujud fisik handphone jadul anda ketika sedang menerima telpon.

Nokia 6275 merupakan sebuah mahakarya dari Nokia yang telah mengadopsi teknologi luar angkasa, alias teknologi GPS. Sebuah teknologi yang mustahil dikenal oleh pembantu dan tukang sayur.
Di dalam wujud fisiknya yang tipis dan ramping tersebut terdapat receiver penangkap sinyal beberapa satelit navigasi yang orbitnya mengelilingi bumi. Receiver satelit tersebut dapat mencatat lokasi akurat sebuah tempat dan dapat memberikan panduan arah untuk menuju tempat tersebut. Tak hanya itu, receiver satelit juga akan menerima data-data transimisi dari satelit seperti jarak dari satu tempat ke tempat lain, kecepatan laju anda sekarang (misal ketika di dalam mobil), dan posisi ketinggian anda dari permukaan laut.
Hebatnya lagi, semua transmisi data GPS ini bisa diperoleh secara gratis dan tidak tergantung pada jenis operator CDMA yang anda gunakan.
Sesuatu yang canggih tapi gratis tentu merupakan impian para konsumen teknologi yang kini telah jadi kenyataan dengan hadirnya Nokia 6275.